Bapakku


Sebelumnya kami merayakan ulangtahun Bapak setiap 17 September. Perayaan ulangtahun Bapak biasanya dirapel dengan ulangtahunku yang jatuh pada tanggal 19 September. Potong ayam (peliharaan) dan doa syukur, begitulah cara lazim kami merayakannya. Dan tahun ini, bapak genap berumur 67 tahun.

Beberapa tahun belakangan, terungkap bahwa ulangtahun bapak sebenarnya adalah tanggal 17 Juli. Hal ini kami ketahui setelah membuka surat baptis sidi bapak. Secara hukum (by KTP/KK) umur bapak masih 64 tahun, lahir pada tanggal 17 September 1953. Namun de facto-nya bapak lahir pada tanggal 17 Juli 1950. Mungkin ini "ulah" almarhum/ah opung dulu yang ingin mempermuda umur bapak, namun tulisan bulannya accidently exchanged. Jadilah ucapan selamat untuk ulangtahun bapak dilakukan dua kali setahun.

Pada postingan ini, aku tulis 7 cerita tentang bapak.

1. Ditinggal saat masih balita dan masih lajang
Opung boru (mama kandungnya bapak) meninggal dunia saat bapak masih balita. Jangankan mama atau kami anak-anaknya, bapak saja mungkin tidak punya ingatan yang jelas tentang opung boru. Opung doli kemudian meninggal sebelum bapak menikah. Mama, abang, aku, dan kedua adekku sama sekali tidak mengenali orangtua kandung bapak. Poto mereka pun tak ada. Berbahagialah Anda yang masih memiliki kakek-nenek dan orangtua. Dan yang sudah ditinggal oleh orangtua, tetap semangat yah, teman.

2. Bapak "terlambat" menikah
Bapak dan mama menikah pada tanggal 24 November 1986. Umur bapak pada saat itu 36 tahun, sedangkan mama 20 tahun. Hahah. Cemmana yah bilangnya, itulah namanya jodoh, hahah. Yang belum berjodoh sampai sekarang, sabar yah.

"Sabar... Menanti jawaban kadang memerlukan kesabaran, bukan hanya jawabannya yang penting... watak kita perlu disiapkan untuk menerima jawaban itu". (Status fb Gunawan S. Haryono - 2013)

3. Bapak "terlambat" punya anak
Abangku (anak pertama bapak) hadir dalam keluarga setelah tiga tahun dinanti-nantikan. Lahir di akhir tahun 1989, bapak menjadi benar-benar bapak di umur 39. Aku lahir di umurnya yang ke 41, Octa di umur 44 dan Chandra di umur 47. Tahun 2009, aku mulai kuliah dan di saat yang sama bapak pensiun dari PNS. Orang berkata: "jangan kelamaan nikah, kasihan anaknya ntar, kita pensiun, anak baru aja masuk sekolah". Pernyataan itu tidak sepenuhnya benar loh. Hidup masing-masing orang itu adalah unik.

4. Bapak sering ngigau pas tidur
Dulu aku sama abang sering nyuri-nyuri nonton bola saat dini hari. Volume TV dikecilin, lampu tetap mati. Aman. Di saat-saat tersebut, gak jarang suara ngigau bapak terdengar dari kamar. Ngigaunya agak-agak seram gimana gitu. Macam orang lagi berantam (berkelahi).

5. Bapak PNS, kantornya di ladang
Aku lupa kapan persisnya kantor bapak pindah ke ladang. Sampai akhirnya bapak pensiun, rutinitas bapak setiap hari adalah ngantar aku ama abang ke sekolah, ngabsen ke kantor terus lanjut kerja ke ladang, gabutttt. Ya Tuhan, ampunilah kesalahan bapakku. Eh maaf, kok doa di sosmed?.

6. Bapak itu tekun/telaten dan responsif
Jujur saja, keahlian bapak dalam pekerjaan memang bisa dibilang kurang. Baik itu pekerjaan di kantor maupun kerja di ladang, hahah. Tapi ada satu keahlian bapak yang tidak tersaingi oleh kami, ngetik pake mesin ketik. Bapaklah jagoannya. Kita semua tahu dan sadar semua orang pasti punya kekurangan dan juga kelebihan. Begitu juga bapak. Bapak itu orangnya tekun dan responsif, pekerjaannya akan segera ditindaklanjuti hingga selesai. Contoh kecilnya, apa yang kami minta dikirimkan dari kampung ke perantauan, pasti cepat nyampenya. Berkat ketelatenannya juga, bapak jadi orang kepercayaan dalam acara-acara adat.

7. Bapak sehat dan kuat
Ceritanya bapak itu, dulu sekolahnya jalan kaki dari Urat ke Mogang (lumayan jauh), sarapannya sambil jalan: manggallang gadong (mangan telo). Pulang sekolah lanjut marmahan horbo (menggembala kerbau). Biasa aja sih ya?? Mungkin orangtua teman-teman pembaca atau bahkan pembaca sendiri juga mengalami hal yang sama.
Bapak sehat dan kuat?. Ya. Tahun 2015 kemarin, aku bawa bapak medical check up ke Pramita. Malam sebelumya, bapak puasa. Hari-H, setelah general check up, bapak ditawarin tes kardio. Aku setuju. Treadmill lebih dari setengah jam. Selanjutnya, konsultasi hasil test dengan dokter labnya. "Bapaknya adek kerja sehari-hari apa?, umur segini kok masih kuat yah?". "Iya bu, kesehariannya berladang". Singkat cerita, aku malah diberi wejangan agar bergaya hidup sehat seperti bapak. Dalam hati, "loh bu, yang periksa kan bapakku bukan aku". --SELESAI--

Ini dia foto bapakku yang paling update. Diambil pas nikahan abang tanggal 30 Juni lalu. Masih tampak muda yah, tampak seumuran ama mama. Semoga beliau tahun depan dapat cucu dan semoga anak keduanya segera menikah. Amin.

Demikianlah tulisan ini saya perbuat, kalau bapak baca, aku mau ngucapin selamat ulangtahun yang ke 67 buat bapak. Sehat selalu Pak. Panjang umur. Dari Nathan, si jugul baut.

Comments

Mariati said…
udah cocok kau ikut stand up comedy..
Nathan Sitohang said…
@traveldiary eh kaunya itu ayang ati?, hahah. jadi penulis lepas ajalah aku ti.
Anonymous said…
This comment has been removed by a blog administrator.
Mutiara Lestari said…
Dan skg opung doli yg baik hati sudah sah jd opung. Sehat2 terus ya pung krn tobias cuma punya satu2nya opung laki2 yg satu lg udh senang disurga pung. Temanin tobias sampe menikah ya pung kek mami dan amongku. Amin

Popular posts from this blog

Perbaikan Putaran Fasa (Listrik 3 Fasa)

Perlengkapan Sistem Tenaga di Gardu Induk

Setting dan Wiring Relay ABB Tipe SPAJ 140C