"Pendekatan" melalui Pendekatan the 4DX


Tulisan ini saya dedikasikan bagi semua pria jomblo (sambil nunjuk ke kantong kemeja sendiri) yang kebanyakan waktunya habis sia-sia dengan berandai-andai, tidak ada action dan tanpa ada target yang jelas.

"Pendekatan" sering disingkat dengan PDKT (baca: pedekate) adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seorang insan untuk menarik hati lawan jenisnya agar dapat dijadikan sebagai pasangan hidup yang selanjutnya disebut dengan pacar atau suami/istri.

The 4DX adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai suatu target tertentu dengan menerapkan disiplin-disiplin eksekusi. Metode 4DX sendiri adalah suatu hasil riset yang dituangkan dalam buku berjudul The 4 Disciplines of Execution oleh Sean Covey dkk. Sean Covey itu sendiri adalah anak dari Stephen Covey, penulis buku legendaris The 7 Habits of Highly Effective People. Kedua buku ini masih beredar di toko buku gramedia, silakan dicari.
Kata "salah satu" saya cetak tebal untuk menyatakan bahwa ada banyak jalan menuju Rome, dalam hal mensukseskan PDKT, ada banyak cara lain yang dapat Anda lakukan.
Langsung saja, bagaimana melakukan "pendekatan" melalui pendekatan the 4DX. Check it out.

Disiplin 1 - Fokus pada sasaran yang paling penting
Pada disiplin yang pertama ini, eksekutor dalam hal ini diri Anda sendiri, diarahkan agar fokus pada sasaran terpenting (wildly important goal/WIG) dan WIG tersebut tidak boleh lebih dari dua. Berbeda dengan kondisi pada suatu organisasi (cth: perusahaan) yang memiliki banyak sasaran untuk mencapai kinerja unggul. Yang mana, untuk menentukan WIG perlu dilakukan pengujian berulang untuk menentukan sasaran terpenting. WIG dalam konteks PDKT sudah sangat jelas. Katakanlah Anda memulai PDKT hari ini, saya bantu Anda untuk membuat WIG: "menjadikan Bunga (nama samaran) menjadi pacar di akhir bulan Desember 2017". Untuk hal ini sasarannya cukup satu saja yah, cukup Bunga saja.

Disiplin 2 - Bertindak pada lead measure
Act on the lead measure. Begini, semua action yang kita lakukan dapat diukur, baik itu secara kuantitatif maupun kualitatif. Pengukuran tersebut dapat berupa lag measure dapat pula berupa lead measure. Dalam konteks PDKT, lag measure adalah goal itu sendiri (mendapatkan hati Bunga) sedangkan lead measure adalah langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan untuk mencapai goal. Apa lead measure yang perlu dilakukan untuk mendapatkan Bunga?, berikut saya berikan contoh:

- Lead Measure 1: Chatting untuk tanya kabar (4 kali dalam sehari)
- Lead Measure 2: Telepon setiap malam (1 kali dalam sehari)
- Lead Measure 3: Makan bersama (3 kali dalam seminggu)
- Lead Measure 4: Nonton bioskop (2 kali dalam seminggu)
- Lead Measure 5: Memberikan kado (2 kali dalam sebulan)

Lead measure di atas hanyalah contoh, Anda dapat googling action lain. Pada intinya, setiap action harus konkrit tidak boleh abstrak (contoh yang abstrak misalnya aku akan memberinya perhatian setiap hari, aku akan menjaga perasaannya, dan lain-lain). Selain aksi menjadi lebih terarah, lead measure tersebut akan membuat Anda lebih baik dalam memanajemen waktu dan bahkan Anda dapat menyusun anggaran untuk melaksanakan aksi tersebut.

Disiplin 3 - Menggunakan papan skor secara terus menerus
Pernahkah Anda bermain futsal tanpa papan skor?. Saya pastikan 80%, Anda tidak punya motivasi yang begitu besar dalam mencapai kemenangan. Kondisi akan berbeda ketika pada pertandingan menggunakan papan skor. Ketika dalam posisi kalah, Anda akan berupaya untuk mengejar ketertinggalan, sebaliknya ketika posisi di atas, Anda akan berupaya untuk mempertahankan kemenangan dan juga memperbesar selisih gol. Dalam konteks PDKT, setiap action (lead measure) yang telah disusun kemudian dituangkan dalam papan skor (scoreboard) yang terpisah dan mudah Anda pahami.

Scoreboard yang bagus menurut saya adalah dalam bentuk grafik yang menunjukkan pencapaian lead measure harian Anda dalam mencapai target bulanan. Satu hal yang penting, scoreboard harus dibuat dengan menggunakan tangan (bukan melalui cetakan komputer).

Disiplin 4 - Menciptakan irama pertanggungjawaban
Disiplin keempat, create a cadence of accountability. Dalam mencapai goal, acapkali kita terlena sehingga lama kelamaan kita lost-vision. Dalam organisasi, disiplin ini relatif lebih mudah dilaksanakan. Dengan banyaknya anggota dan adanya atasan maka satu sama lain dapat saling mengingatkan. Contoh penerapannya adalah dengan melaksanakan WIG session. Setiap anggota akan mempresentasikan perkembangan lead measure yang telah ia kerjakan. Ketika dalam posisi tertinggal misalnya, atasan akan mengarahkan untuk pencarian akar permasalahan berikut dengan solusinya. Begitu seterusnya, sehingga anggota bertanggungjawab pada tugasnya masing-masing. Dalam hal PDKT, Anda menjadi pejuang sendiri, irama pertanggungjawaban harus Anda tumbuhkan sendiri. Keputusan ada pada diri Anda. Saya rasa Anda, pembaca yang budiman adalah lelaki yang bertanggungjawab. Jika Anda memang mencintai Bunga, create a cadence of your accountability.

Akhir kata saya sampaikan mohon maaf apabila ada kata yang tidak berkenan dan semoga Anda bisa mendapatkan Bunga di akhir tahun 2017 ini. Amin.

Comments

Anonymous said…
This comment has been removed by a blog administrator.

Popular posts from this blog

Perbaikan Putaran Fasa (Listrik 3 Fasa)

Perlengkapan Sistem Tenaga di Gardu Induk

Setting dan Wiring Relay ABB Tipe SPAJ 140C