Kurang Enak Body
Hari ini Sabtu. Ada dua agenda yang sudah terencana. Satu, acara kumpul bersama rekan kantor: Biller. Dua, acara perpisahan dua rekan seangkatan yang pindah tugas ke kampung halamannya. Pagi hari sudah feeling unwell, badan terasa keram. Dua agenda tersebut tetap dihadiri. Acara pertama diadakan di pantai, sajian makanan berupa ikan, udang dan seafood lainnya sama sekali tidak menggugah selera, lidah terasa pahit. Pamit dan lanjut ke acara kedua, berangkat ke Medan. Keram semakin menjadi, tapi tetap gaspol, singkat cerita sampai dan acara selesai. Entah bumbu apa yang diracik oleh Kintan dan Shaburi Buffet, setir mobil mengarah ke sana, lidah sudah tidak sabar menikmati daging dan aneka sambal/saos khasnya. Seperti biasa, perut akan terasa begah setelah makan 45 menit dan seperti biasa juga selalu ada penyesalan saat makan di sana. Selesai makan dan pulang. Sampai di rumah sudah jam 10 malam. Mandi dan rebahan. Pengin tidur namun ndas mumet, ga bisa tidur. Tidur, kebangun, tidur, kebangun begitu berulang sampai pagi keesokan harinya.
Hari ini Minggu. Sudah ada agenda menuju Medan kembali, acara resepsi pernikahan rekan kantor. Bangun pagi lanjut beberes - mandi dan sikat gigi. Mual tak tertahan saat menyikat lidah. Jamur dan sayur dari Shaburi semalam keluar dari perut. Puas sekali rasanya. Badan masih terasa keram, ndas masih mumet dan kurang tidur-tetap gaspol. Singkat cerita, sampai di lokasi dan acara selesai. Mumpung di Medan, belanja buah dulu di Berastagi Supermarket. Selesai?. Belum. Lanjut ke mall, Sun Plaza. Minggu nekat deh pokoknya, dalam sehari berkunjung ke tiga tempat keramaian di masa pandemi. Belanja selesai, saatnya pulang. Naik lift, menuju tempat parkir. Jebul liftnya macet, tertahan di dalam bersama 6 orang lainnya selama 10 menit hingga akhirnya petugas 'menyelamatkan' kami. Ndas makin mumet, di dalam lift sepertinya terlalu banyak karbon dioksida. Alhasil pulang dalam keadaan babak belur. Sesampai di rumah, mandi dan rebahan. Sudah diduga kondisinya sama dengan satu hari sebelumnya, gak bisa tidur. Bedanya, dada terasa sesak, baru kali ini merasa sesak seperti ini. Sampai kepikiran, jangan-jangan Corona. Hufftt. Bangun pagi dengan kondisi kurang fit.
Hari ini tepat hari ini, Senin. Dari rumah sudah prepare celana pendek dan peralatan mandi. Yep, rencana untuk pijat di kantor. Selepas memimpin safety briefing dan menyelesaikan sebagian tugas lanjut pijat. Feeling plong. Setelahnya mandi dengan air hangat yang sudah disiapkan CS, terima kasih bu Ana. Kemudian dilanjut brunch, sudah jam 11 soalnya. Bawaan masih ngantuk dan masih kurang fit. Seharian duduk di kantor mendengarkan musik, menandatangan dokumen-dokumen pekerjaan, scrolling fb dan ig serta menulis blog-supaya otak tidak beku. Sebentar lagi pulang, tak sabar untuk rebahan dan semoga malam ini tidur nyenyak.
Mengenai Corona, puji Tuhan tidak mengarah ke sana. Suhu badan hasil ukuran thermo gun pagi tadi di angka 36.3 derajat celcius. Pesan adek sayang pagi tadi, jangan makan daging dulu betul-betul harus diterapkan. Maaci cayang.
Selesai.
Comments